Masalah gas elpiji bersubsidi langka kembali menyeruak di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Masyarakat mengeluhkan tabung isi tiga kilogram yang belakangan langka dan harga eceran mahal, dan mengadukannya kepada para wakil rakyat di DPRD Kalsel.
_____________________________________________

BANJARMASIN | DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam hal ini Komisi III yang juga membidangi pertambangan dan energi akan meminta klarifikasi soal gas elpiji bersubsidi langka. Pasalnya, masyarakat mengeluhkan tabung isi tiga kilogram yang belakangan langka dan harga eceran mahal.
Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel H Gusti Abidinsyah menyatakan itu di Banjarmasin, Senin, usai menerima pengunjuk rasa terkait persoalan tabung isi tiga kilogram (3 kg) atau gas elpiji bersubsidi langka belakangan ini, dan juga harga eceran di luar pangkalan mahal.
“Insya Allah, kita undang Pertamina Rabu (24/2) untuk meminta klarifikasi soal gas elpiji, terutama tabung isi 3 kg atau dengan sebutan gas melon,” ujar pejabat pemerintah kabupaten (Pemkab) Banjar, Kalsel yang bergabung dengan Partai Demokrat itu, sebagaimana dilansir dari Antara.
Gas elpiji bersubsidi langka selalu jadi masalah
Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel II yang meliputi Kabupaten Banjar itu mengaku heran persoalan gas melon tak pernah tuntas penyelesaiannya, sebentar hilang kemudian muncul lagi.
“Betulkah persoalannya karena masalah jalan sehingga angkutan kurang lancar ataukah memang gas melonnya memang kosong,” ujarnya.
Lebih lanjut, sosok yang merupakan salah seorang penggagas penuntutan berdirinya Kabupaten Gambut Raya, Kalsel ini menanyakan faktor penyebab gas elpiji bersubsidi langka itu.
“Sebab dari informasi yang kami terima, memang di Stadion Pengisian Bahan Bakar Energi (SPBE) gas elpiji lagi kosong. Hal itu perlu kita pertanyakan, apakah faktor pengiriman atau memang betul-betul gas elpiji lagi kosong,” lanjutnya.

Sesudah melakukan aksi di depan Gedung DPRD Kalsel yang terletak di Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin, para pengunjuk rasa mendatangi Kantor Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) – Jalan Belitung di ibukota Provinsi Kalimantan Selatan tersebut.
Sementara harga eceran gas melon di luar pangkalan per tabung paling murah Rp35.000 dan bahkan sampai mencapai Rp50.000 lebih seperti di “kota seribu sungai” Banjarmasin dan daerah sekitarnya.
Dengan harga Rp50.000/tabung pun masyarakat masih sulit mendapatkan gas melon yang sudah menjadi kebutuhan rumah tangga tersebut. (*) [HeloBorneo.com]
Berita Lainnya
Tingkatkan Daya Saing Industri Nasional, Balai Kemenperin di Banjarbaru Beri Layanan Jasa Industri Wilayah Kalsel dan Kalteng
Resmi! Tower Baru Airnav Banjarmasin Beroperasi Penuh
Percepatan Vaksinasi COVID-19 Booster, Dinkes Kalsel Kolaborasi dengan Samsat