Hari Kebangsaan Brunei Darussalam 2022 berlangsung cukup meriah. Perayaan ke-38 negara rumpun melayu itu turut dimeriahkan parade baju adat Indonesia.
_________________________________________

BANDAR SERI BEGAWAN | Warga Brunei telah memenuhi jalan utama Ibu Kota Brunei, Bandar Seri Begawan, pada Rabu (23/02/2022). Mereka terlihat sangat antusias melihat langsung Parade Hari Kebangsaan Brunei Darussalam 2022 ini.
Masyarakat Indonesia di Brunei juga ikut berpartisipasi dalam perayaan Hari Kebangsaan ke-38 itu, diwakili oleh KBRI bekerjasama dengan Persatuan Masyarakat Indonesia (PERMAI).
Parade Indonesia terdiri dari peserta yang memakai 12 baju adat mewakili berbagai provinsi di Indonesia, dan juga 24 baju seragam batik hitam kecoklatan. Delegasi menyusuri jalan Ibukota sepanjang 400 meter menuju ke Taman Haji Sir Muda Omar ‘Ali Saifuddien untuk memberikan salam hormat kepada Sultan Haji Hassanal Bolkiah, keluarga diraja serta pejabat tinggi Brunei di tribun lapangan.
Peserta asal Indonesia antusas meriahkan Hari Kebangsaan Brunei Darussalam 2022
Peserta parade dari Indonesia mengungkapkan kegembiraanya mengikuti kegiatan perayaan negara yang terletak di Pulau Kalimantan atau Borneo itu.
“Kami tiba-tiba merasa seperti menjadi seorang selebriti. Karena selama pawai, kami selalu menjadi pusat perhatian dengan memakai pakaian adat,” ujar Dubes Sujatmiko.

Dirinya juga menyampaikan rasa bangga dengan komunitas Indonesia yang tiap tahun meramaikan Parade Hari Kebangsaan Brunei Darussalam 2022. Kesempatan ini sekaligus untuk memamerkan kekayaan budaya Indonesia khususnya baju adat yang beragam bentuk dan warnanya.
Perbarisan Kebangsaan adalah acara pawai tahunan yang diadakan untuk merayakan Hari Nasional Brunei yang jatuh pada tanggal 23 Februari.
Sesuai protokol kesehatan yang berlaku di Brunei, parade tahun ini diadakan dalam skala yang lebih kecil dari tahun sebelumnya. Parade tahun ini diikuti oleh 161 kelompok/delegasi dengan jumlah total peserta sebanyak 3.800 orang yang terdiri dari kelompok militer, pemerintah, swasta, sekolah serta komunitas lokal dan asing.
Pembatasan partisipan juga berdampak pada jumlah peserta dari komunitas Indonesia yang tahun ini hanya 36 orang, Selain Indonesia, komunitas asing yang mengikuti parade kali ini yaitu komunitas negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Filipina, dan Thailand. Selain itu peserta asal India juga tampak memeriahkan acara. (*) [HeloBorneo.com]
Berita Lainnya
Udinese-AS Roma Berakhir Imbang 1-1, Pellegrini Selamatkan Poin Buat Pasukan Serigala
Mahyudin Sebut UU Ciptaker Kurangi Semangat Otonomi Daerah
Sambangi KJRI Kuching, Sarawak Bahas Potensi Kerja Sama dengan Kalbar dan Siap Bangun Kantor Dagang di Pontianak